Desainnya tak banyak melenceng dari spy shoot yang beberapa kali tayang di OTOMOTIF
Jakarta - Akhirnya yang selama ini menjadi teka-teki meluncur juga, TVS Apache RTR 200 4V
dirilis bersamaan di Indonesia dan India pada 20 Januari 2016! Jika
dibandingkan dengan varian Apache terdahulu, update terakhir ini diklaim
paling powerfull karena mengusung kapasitas mesin paling besar,
sebelumnya cuma 160 cc dan 180 cc. OTOMOTIF berkesempatan menjajal motor
yang dijual Rp 23,9 juta on the road Jakarta ini. Penasaran?
Desain
Yes desainnya tak banyak melenceng dari spy shoot yang beberapa kali tayang di OTOMOTIF. Tangki dilengkapi shroud yang memiliki kisi-kisi di bagian dalam. Lubang tangkinya unik, karena tidak benar-benar di tengah, secara estetika oke juga karena agak serong ke kanan. Sedang joknya terpisah dan ada lubang udara ‘tipuan’ di sisi samping, sekilas mirip buntut Ducati Superbike 848 Evo, eh ternyata enggak bolong hehee.. Behelnya juga unik, lancip seperti huruf M.
Yes desainnya tak banyak melenceng dari spy shoot yang beberapa kali tayang di OTOMOTIF. Tangki dilengkapi shroud yang memiliki kisi-kisi di bagian dalam. Lubang tangkinya unik, karena tidak benar-benar di tengah, secara estetika oke juga karena agak serong ke kanan. Sedang joknya terpisah dan ada lubang udara ‘tipuan’ di sisi samping, sekilas mirip buntut Ducati Superbike 848 Evo, eh ternyata enggak bolong hehee.. Behelnya juga unik, lancip seperti huruf M.
Fitur dan Teknologi
Varian anyar ini sudah injeksi close loop dengan O2 sensor, teknologinya disebut dengan DFI LOGIC untuk mendukung suplai kabut bahan bakar yang disalurkan lewat kepala silinder SOHC4 klep. Mesin yang benar-benar baru ini juga sudah mengusung oil cooler, tapi sayangnya hanya dibekali dengan transmisi 5 percepatan.
Varian anyar ini sudah injeksi close loop dengan O2 sensor, teknologinya disebut dengan DFI LOGIC untuk mendukung suplai kabut bahan bakar yang disalurkan lewat kepala silinder SOHC4 klep. Mesin yang benar-benar baru ini juga sudah mengusung oil cooler, tapi sayangnya hanya dibekali dengan transmisi 5 percepatan.
Masih di area mesin, knalpotnya tampak
bertumpuk untuk menahan gas buang agar tetap memiliki tendangan balik.
Efek lainnya, suaranya jadi ngebas tapi masih ada garing-garingnya
sedikit, gagah juga ya!
Lampu utamanya automatic head lamp on
(AHO) dengan saklar lampu. Saat saklar di posisi off, lampu utama tetap
menyala tapi redup dan lampu belakang mati. Di posisi lampu senja, lampu
utama redup tapi spidometer dan lampu belakang menyala. Terakhir jika
diposisikan pada ‘on’ lampu utama menyala terang. Dilengkapi juga dengan
day running light (DRL) dari LED yang posisinya seperti alis, lampu ini
langsung menyala ketika kunci
kontak di putar ke posisi on.
kontak di putar ke posisi on.
Spidometernya full digital fitur
lengkap. Saat kunci kontak diputar langsung disambut dengan kalimat;
“wear your gear, race on”. Informasinya ada spidometer, takometer, jam,
posisi gigi, fuelmeter, odometer, tripmeter hingga indikator real time
fuel consumption. Uniknya ada juga indikator lap timer dan lampu shift
light. Lengkap banget kan! Fitur andalan charger hp dalam bentuk colokan
USB khas TVS tetap ada, posisinya di bawah jok depan.
Riding Position dan Handling
Pertama kali nyemplak di jok dengan tinggi 800 mm, rider berspesifikasi 168 cm masih bisa menapak bebas walaupun sedikit jinjit. Bisa jadi karena tangkinya yang lebar memaksa kaki lebih terbuka. Meski begitu joknya empuk dan tebal, nyaman banget. Masih dimanja posisi setang jepit yang cukup tinggi, posisi riding jadi relatif tegak.
Pertama kali nyemplak di jok dengan tinggi 800 mm, rider berspesifikasi 168 cm masih bisa menapak bebas walaupun sedikit jinjit. Bisa jadi karena tangkinya yang lebar memaksa kaki lebih terbuka. Meski begitu joknya empuk dan tebal, nyaman banget. Masih dimanja posisi setang jepit yang cukup tinggi, posisi riding jadi relatif tegak.
Turing ayuk deh! Over all, handling
terasa ringan sehingga mudah dikendalikan dan tetap stabil. Melewati
berbagai tikungan motor dirasa nurut dan tidak ada gejala goyang
berlebih atau kaku. Apalagi bannya pakai Pirelli ukuran 100/80-17 dan
130/70-17, keduanya tipe tubeless. Suspensi depan punya diameter as 37
mm, karakternya empuk.
Garis kejut atau jalan tak rata bukan
masalah. Tantangan ketika melakukan hard brake, mungkin karena terlalu
soft jadi terasa limbung di depan. Sedang yang belakang berbanding
terbalik, suspensi tunggalnya terlalu keras untuk rider dengan bobot 57
kg karena rebound lambat. Positifnya motor anteng ketika melibas
tikungan. Tapi begitu dipakai boncengan redaman sok berlabel KYB jadi
lebih lembut. Sistem pengereman, patut diacungi jempol. Gak butuh banyak
tenaga untuk menghentikan lajunya, colek dikit langsung cieeet...
Performa
Putar kunci kontak tekan tombol starter kemudian mesin nyala tanpa ada getaran berlebih di footstep ataupun setang, ini salah satu yang bikin kami surprise, halus sekali. Sesuai karakter mesinnya yang over bore dengan diameter piston 66 mm dan stroke 57,8 mm, putaran mesin jadi cepat naik ketika gas dipelintir
Putar kunci kontak tekan tombol starter kemudian mesin nyala tanpa ada getaran berlebih di footstep ataupun setang, ini salah satu yang bikin kami surprise, halus sekali. Sesuai karakter mesinnya yang over bore dengan diameter piston 66 mm dan stroke 57,8 mm, putaran mesin jadi cepat naik ketika gas dipelintir
Sejak rpm bawah sudah terasa kalau motor
ini mempunyai akselerasi yang cukup responsif tapi halus tidak
menghentak keras, untuk cruising jalan jauh karakter seperti ini pasti
nyaman. Tidak terasa shift light sudah menyala pada 7.500 rpm, ups harus
pindah gigi nih. Tuas persneling empuk dan sunyi saat diinjak. Dicoba
melibas jalanan menanjak bisa dengan mudah ditaklukkan, enteng saja.
Data lengkap akselerasi dan konsumsi BBM tunggu sesi test ride ya!
Data Spesifikasi
Data Spesifikasi
Mesin
Tipe mesin: Satu silinder 4 tak dengan oil cooler
Bore x Stroke : 66 mm x 57,8 mm
Kapasitas mesin: 197,7 cc
Daya maksimum: 21 Hp @ 8500 rpm
Torsi maksimum: 18,1 Nm @ 700rpm
Transmisi: 5 percepatan
Rasio kompresi: 9,7 : 1
Sistem bahan bakar: Injeksi
Rangka
P x L x T: 2050 mm x 790 mm x 1105 mm
Jarak as roda: 1353 mm
Jarak mesin ke tanah: 180 mm
Jarak jok ke tanah: 800 mm
Berat kosong: 148 kg
Kapasitas tangki: 12 L
Ban depan: 100/80-17 tubeless
Ban belakang: 130/70-17 tubeless
Rem depan: Cakram 270 mm
Rem belakang: Cakram 240 mm
Suspensi depan: Telescopic shockabsorber
Suspensi belakang: Monoshock
Kelistrikan
Starter: Electric dan Kickstarter
Aki: 12v, 9Ah
Sistem pengapian: IDI – Dual Mode Digital
Ignition
Tipe mesin: Satu silinder 4 tak dengan oil cooler
Bore x Stroke : 66 mm x 57,8 mm
Kapasitas mesin: 197,7 cc
Daya maksimum: 21 Hp @ 8500 rpm
Torsi maksimum: 18,1 Nm @ 700rpm
Transmisi: 5 percepatan
Rasio kompresi: 9,7 : 1
Sistem bahan bakar: Injeksi
Rangka
P x L x T: 2050 mm x 790 mm x 1105 mm
Jarak as roda: 1353 mm
Jarak mesin ke tanah: 180 mm
Jarak jok ke tanah: 800 mm
Berat kosong: 148 kg
Kapasitas tangki: 12 L
Ban depan: 100/80-17 tubeless
Ban belakang: 130/70-17 tubeless
Rem depan: Cakram 270 mm
Rem belakang: Cakram 240 mm
Suspensi depan: Telescopic shockabsorber
Suspensi belakang: Monoshock
Kelistrikan
Starter: Electric dan Kickstarter
Aki: 12v, 9Ah
Sistem pengapian: IDI – Dual Mode Digital
Ignition
SUMBER : http://otomotifnet.com
0 Komentar